Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meluncurkan badan baru bernama Indonesian Research and Innovation Fund (IRIF), untuk mengintegrasikan tiga komponen ekosistem penelitian dan inovasi. Mulai dari hibah pendanaan, mobilisasi peneliti, dan penggunaan infrastruktur riset.
IRIF tidak secara langsung menyediakan dana hibah untuk riset dan inovasi. Lebih dari itu, IRIF mengumpulkan sejumlah skema pendanaan riset yang bersumber dari APBN maupun dana abadi di Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Salah satu contoh skema pendanaan riset adalah Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM).
Dana abadi penelitian yang ada di LPDP saat ini sekitar Rp 13 triliun. Dari dana pokok tersebut, setiap tahun menghasilkan nilai manfaat Rp 400 miliar sampai Rp 500 miliar. Dana tersebut kemudian dikelola bersama BRIN untuk hibah riset dan inovasi.
Berdasarkan nota keuangan yang tertuang dalam RAPBN 2023, pagu anggaran BRIN Rp6.387.969.063.000.
Anggaran tersebut terbagi untuk dua klaster anggaran, yaitu pelayanan umum dan pendidikan:
- Untuk program riset, inovasi, dan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan fungsi pelayanan umum sebesar Rp 2.213.764.569.000.
- Untuk fungsi pendidikan sebesar Rp 32.800.000.000.
- Dan program dukungan manajemen untuk pelayanan umum Rp 4.141.404.494.000
Menurut Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2021, BRIN merupakan gabungan dari beberapa badan penelitian nasional Indonesia seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Ini berarti anggaran BRIN tsb dibagi ke 4 eks badan penelitian tsb.
Untuk mengukur kemampuan anggaran riset dan inovasi di Indonesia, terutama untuk pembangkit Listrik Generasi IV, digambarkan bagaimana anggaran pengembangan suatu PLTN Generasi IV.
Sebagai contoh, dipilih pengembangan IMSR (integrated Molten Salt Reactor) oleh Terrestrial Energy, sebuah start-up Kanada yang didirikan thn 2013.
Terrestrial didirikan oleh David LeBlanc, mantan professor di Ottawa’s Carleton University dan ekspert teknologi molten-salt reactor.
Desain reaktor dikembangkan hingga berupa Molten Salt Reactor Experiment test reactor yang dioperasikan dari 1965 sampai 1969 di Oak Ridge National Laboratory (ORNL) USA.
Terrestrial Energy pada Januari 2015 mengumumkan kolaborasi dengan ORNL untuk mengembangkan desain IMSR ke tahap engineering blueprint.
Funding round pertama diperoleh Terrestrial Energy pada 31 maret 2014. Dana yg lebih dari cukup untuk masuk tahap Conceptual Design.
Total dana yang diproleh hingga 25 mei 2021 mencapai 61.44 juta USD atau Rp 921 milyar.
Saat ini Canadian Nuclear Safety Commission (CNSC) telah menyelesaikan phase 2 dari pre-licensing vendor design review untuk pembangunan PLTN IMSR Terrestrial Energy di Kanada. Adapun phase 1 sudah dilakukan sejak april 2016 dan selesai november 2017.
Terrestrial Energy cabang USA memperoleh regulatory assistance grant dari Department of Energy untuk mendukung pengajuan program perizinan pembangunan IMSR di USA ke Nuclear Regulatory Commission (NRC).